Jumat, 22 Desember 2017

Masyarakat, Pendidikan dan Keadilan

Masyarakat, Pendidikan dan Keadilan
Oleh : M Jamil Goru
Manusia adalah mahluk sosial yang mana ia tidak mampu hidup dan melakuka kegiatan di luar tanpa adanya campur tangan dari manusia lain yang juga adalah mahluk sosial. Tentunya hal ini menegaskan bahwa individualisme dalam rana sosial adalah suatu hal yang sangat sulit di terapkan. Oleh karena itu kita di himpun dalam suatu struktur kemasyarakatan entah itu dalam suatu keluarga, kelompok ataupun struktur kenegaraan.
Tentunya dalam suatu kelompok pasti ada yang namanya sang pemimpin, maka dari itu saya memandang perlu agar keadilan (‘adl) , sangat penting dalam melakukan segala sesuatu, maka teori keadilan sangat perlu dipahami untuk tercapainya tujuan bersama, bukanya tujuan individu yg di bungkus oleh kepentingan umum.
Sebagai umat islam tentunya telah di jelaskan di dalam kitab suci Al-Qur’an terkait dengan perintah-perintah untuk menegakkan keadilan, seperti salah satu dari sekian ayat-ayat yang ada di dalam Al-Quran di bawah :
“sesungguhnya Allah memerintahakan keadilan dan kebaikan, dan pemberian perhatian kepada kaum kerabat. Dan dia melarang dari hal-hal keji dan jahat. Dan memberi kamu sekalian petunjuk agar kiranya kamu semua merenungkan”.
Dari kutipan ayat di atas tentunya telah kita lihat betapa pentingnya suatu keadilan dalam suatu kelompok dan betapa urgent pula penerapanya pada kehidupan sehari-hari.
Orang-orang mulai menyadari tentang pentingnya persoalan keadilan ketika mereka mulai berpikir, seperti hakikatnya pendidikan yang di katakana Dr. Samratulangi, “manusia hidup untuk memanusiakan manusia”.
Maka apabila ada orang-orang yang kemudian belum menerapkan keadilan, maka secara tidak langsung dia mematikan fungsi pendidikan. Bahkan bisa dikatakan orang yg kurang berpendidikan walaupun dengan deretan title yg menghiasi namanya.
wallahualam

modernitas dan tantangan bagi umat islam

(analisis liar)

Tentu menentang era modern adalah suatu kemustahilan, karna tidak ada yg mau di bilang kolot atau kuno, apalagi ketinggalan zaman. Maka yang harus dilakukan adalah mengubah pola pikir , tindakan dan kebiasaan manusia di era modern itu sendiri !
Ketika era modern di mulai maka kesenjangan sosial akan semakin terasa dan permasalahn akan semakin kompleks. Knapa bgtu ?? 
Karna cara berpikir orang” pada zaman ini hanya sebatas materi saja, tentu itu secara tidak sadar memperkuat dinding tembok kapitalisme yg transparan tapi masif.
Karena sistem kapitalisme telah mendarah daging bukan hanya pada elit menengah ke atas tapi juga pada akar rumput bawah tanah.
Maka suatu tantangan besar bagi kita untuk menjawab itu semua.

Agama dan Kekuasaan

Agama dan Kekuasaan
Oleh: M Jamil Goru
Banyak sekali orang yang kemudian mengatas namakan sebuah Agama/ajaran untuk mendapat dukungan dari pemeluknya. Dukungan yang kemudian di dapat malah di gunakan untuk ketenaran saja, Bahkan ada juga yang saling merendahkan dan saling mencaci maki satu sama yang lain.
Ketika situasi akan terus seperti ini maka di mana letak kebhinekaan kita ?? Jika perbedaan (keyakinan) saja tidak mampu kita atasi maka sangat mustahil kita wujudkan toleransi antar umat beragama yang selalu kita dambakan.
Selain itu ketika agama di kaitkan dengan urusan politik maka yang terjadi adalah agama di jadikan alat untuk menuju sebuah kedudukan dalam kekuasan, bukan lagi murni untuk sekedar dakwa semata.
Selain itu saya yakin tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan. Maka apabila ada ajaran untuk kekerasan maka bisa jadi makna dari agama tersebut telah hilang.
Wallahualam

S ebuah kritikan atas tulisan kritis kakanda Riswan Rasyid , tentang ( Filsafat sebuah "Takhayul" yang Tersistematis). O...